Rangkuman I Keiyoushi Bun SMK Bahasa Jepang - foldersoal.com
Monday, April 13, 2015
Edit
I Keiyoushi Bun
I keiyoushi adalah kata sifat yang berakhiran bunyi/huruf ‘-i’. Akhiran ‘-i’ inilah yang akan mengalami perubahan bentuk, seperti ke dalam bentuk menyangkal, bentuk lampau dan sebagainya. Misalnya, untuk kata samu-i (dingin) bisa berubah kedalam berbagai bentuk seperti berikut :
samu-i | bentuk positif sekarang |
samu-kunai | bentuk negatif sekarang |
samu-katta | bentuk positif lampau |
samu-kunakatta | bentuk negatif lampau |
samu-kute | bentuk sambung |
Kata sifat ini bisa digunakan sebagai predikat kalimat yang berpola “… wa … desu”. Kopula desu bila mengikuti kata sifat -i, tidak akan mengalami perubahan bentuk, karena yang mengalami perubahan adalah kata sifatnya sendiri seperti yang telah disinggung diatas. Disini desu digunakan hanya sebagai penghalus kalimat saja, karena tanpa desu pun kalimat yang berpredikat kata sifat -i sudah sempurna.
1. Kalimat Positif
Subjek wa K.Sifat -i desu
Ini adalah pola kalimat positif dari kalimat yang menggunakan kata sifat -i sebagai predikatnya. Kita tinggal memasukan subjek kemudian diikuti oleh kata bantu wa, lalu kata sifat -i dan kemudian diikuti oleh desu. Contoh:
Kyou wa samui desu (hari ini dingin)
Indoneshia wa hiroi desu (Indonesia luas)
2. Kalimat Negatif
Subjek wa K.Sifat -kunai desu
Untuk mengubah kata sifat -i dari bentuk positif ke bentuk negatif, dilakukan dengan menambah akhiran -i menjadi -kunai. Kemudian jika dimasukan ke dalam pola kalimat “… wa … desu”, maka kalimat tersebut merupakan suatu kalimat negatif. Contoh:
Kyou wa samu-kunai desu (hari ini tidak dingin)
Indoneshia wa hiro-kunai desu (Indonesia tidak luas)
3. Kalimat Positif Lampau
Subjek wa K.Sifat -katta desu
Untuk membuat bentuk positif lampau dari kata sifat -i yaitu dengan cara mengubah akhiran –i menjadi -katta. Sedangkan pola kalimat lampaunya tetap menggunakan pola “… wa … desu”. Contoh:
Kinoo wa samu-katta desu (kemarin dingin)
Kyonen no shin-nyuusei wa oo-katta desu (Mahasiswa baru tahun lalu banyak)
4. Kalimat Negatif Lampau
Subjek wa K.Sifat -kunakatta desu
Bentuk negatif lampau dari kata sifat -i dibuat dengan cara mengubah akhiran -i menjadi -kunakatta, atau akhiran -i pada keiyoushi bentuk negative yaitu bentuk -kunai diganti dengan -katta. Kemudian kita bias masukan ke dalam pola kalimat “… wa … desu”.Contoh:
Kinoo wa samu-kunakatta desu (kemarin tidak dingin)
Ninen mae no shin-nyuusei wa oo-kunakatta desu (mahasiswa baru 2 tahun yang lalu tidak banyak)
5. Penggabungan kalimat
Subjek wa K.Sifat1 -kute, K.Sifat2 -i desu
2 buah kalimat atau lebih yang berpredikat kata sifat dapat digabungkan menjadi satu kalimat majemuk dengan cara mengubah akhiran -i menjadi -kute sebagai bentuk sambungnya. Contoh:
Kono enpitsu wa yasu-i desu. Kono enpitsu wa nagai desu.
Kono enpitsu wa yasu-kute, nagai desu.
(pensil ini murah. Pensil ini bagus)
(pensil ini murah dan bagus)
6. Kalimat Dugaan
Subjek wa K.Sifat -i/-kunai deshoo
Untuk menyatakan dugaan terhadap kejadian pada waktu yang akan datang bisa gunakan pola kalimat “…wa…deshoo”, lalu masukan bentuk kata sifat apakah bentuk positif atau negatif. Contoh:
(+) Ashita wa tabun atsui deshoo (besok mungkin panas)
(-) Asatte wa tabun atsukunai deshoo (lusa mungkin tidak panas)
7. … i + kata benda
Kata sifat -i dalam bentuk yang utuh bisa digabungkan langsung dengan kata benda untuk menerangkan kata benda yang mengikutinya. Seperti pada “A no B = BA” yang menggunakan hukum MD (menerangkan-diterangkan). Pada kata sifat -i yang menerangkan kata benda juga berlaku hukum MD tersebut. Contoh:
Kono shiroi kutsu wa dare desu ka (sepatu putih ini punya siapa?)
Sakura san wa ii hito desu (nn. Sakura adalah orang baik)