Penyebab 'Anak Nakal' dan Cara Mengatasinya - foldersoal.com
Thursday, November 1, 2018
Edit
Mengapa seorang bocah bisa tumbuh menjadi 'anak nakal'? Bisa jadi, tanpa disadari, tindakan orangtua justru yang membentuk karakter si kecil menjadi negatif. Secara psikologis, anak tidak akan tumbuh menjadi nakal apabila menerima perhatian dan pola asuh yang seimbang dari ayah dan ibunya.
Related
"Ketika sosok ayah hadir dalam perkembangan anak, ternyata anak tersebut bisa tumbuh lebih lengkap dan maksimal dibandingkan jika fungsi pengasuhan ayah itu tidak ada dan hanya ditumpukan sepenuhnya pada salah satu pihak," tegasnya.
Psikolog Universitas Indonesia, Rini Hildayani berpendapat sama. Dia mengatakan anak yang diasuh secara seimbang dan proporsional oleh kedua belah pihak orangtuanya sejak dini biasanya memiliki kemampuan kognitif lebih tinggi. Anak berkembang menjadi individu yang mampu mencari solusi permasalahan dengan cara yang lebih baik. Bukan dengan cara pintas atau pikiran pendek seperti melakukan kekerasan.
Seorang anak yang nakal di sekolah biasanya merefleksikan kurangnya perhatian dan kasih sayang yang dia terima dari lingkungan keluarganya di rumah. Itulah mengapa, dia berusaha mencari perhatian di sekolah dengan cara berbuat onar.
Saat dia dijahili atau menjadi korban bullying di sekolah, jalan yang diambilnya pun tak jarang adalah melalui balas dendam. Sebab, mungkin di rumah dia terbiasa dengan bentuk-bentuk kekerasan, seperti; kekerasan ekonomi (kemiskinan), fisik, atau verbal.
Jika tidak ada kendali atau perhatian yang seimbang dari kedua belah pihak orangtua, anak-anak juga rentan terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. Biar bagaimanapun, keluarga tetap harus menjaga fungsinya sebagai benteng bagi pergaulan anak.
Anak nakal tidak melulu dipicu oleh kurangnya perhatian atau kasih sayang yang penuh dari kedua orangtua. Dalam beberapa kasus, seorang anak yang membuat ulah justru dipicu oleh perhatian berlebihan dengan cara yang salah dari orangtuanya.
Banyak orangtua yang memberikan perhatian dengan cara yang salah pada anaknya. Menurut Psikolog Jagadnita Consulting Clara I. Kriswanto, orangtua memberi perhatian justru pada saat anak berbuat salah. Misalnya, menuruti keinginan anak saat dia tantrum di mal.
"Anak akan mendapat presepsi bahwa jika ingin mendapat perhatian, dia harus berbuat nakal. Jadi, berikanlah perhatian pada saat yang tepat, yaitu saat anak melakukan hal yang baik. Perhatian yang salah akan membuat anak menjadi pribadi yang tak taat aturan," jelas Clara.
Berbagai Sumber