Suatu Hari Dikala Kita Sama-Sama Tua


Sayang.....❤

Kuusap tangan keriputmu....perlahan.
Karena saya sendiri tak punya kekuatan sebesar dulu. Semua gerakku kulakukan hati-hati. Maklum, kita sudah tidak muda lagi. Tetapi, inginku untuk terus membelai wajahmu.
Dalam kelembutan yang masih tersisa. Dalam pelannya gerakku yang kadang tersendat. Aku masih ingin luapkan cinta dalam hati ini kepadamu...




Sayang.....❤

Kuusap rambut di kepalamu yang helainya tak lagi sama menyerupai ketika kita berjumpa.
Helainya makin tipis, berkurang satu demi satu. Sama menyerupai rambut panjangku yang rontok hari demi hari. Memenuhi lantai rumah yang sering disapu perlahan.Hanya ingin ungkapkan rasa yang pernah bersemi.
Di masa lalu. Dulu...Dan berharap rasa itu terus ada dan tetap abadi hingga ketika simpulan hayat memisahkan kita....




Sayang.....❤

Kuambilkan beling matamu. Kaca mata yang sama dengan milikku.
Karena mata bau tanah kita tak lagi awas melihat apa yang terjadi di depan kita. Terkadang huruf-huruf di surat kabar pun tak terbaca jelas.
Tak mengapa Sayangku... asal kita tetap punya mata hati yang jernih, sehingga bisa meneropong dunia lewat hal-hal yang pernah dan masih akan kita lalui. Suka dan duka, yang semuanya menciptakan pengalaman kita akan hidup semakin kaya....




Sayang.....❤

Kuingat ketika kita tertawa ketika melepas gigi palsu yang memenuhi lisan kita...
Rasanya sudah usang ya, kita tak punya gigi lengkap lagi. Menjadi aktivitas yang lucu alasannya yaitu pada kesudahannya kita bisa bersiul sambil menyikat gigi.
Siulan lagu-lagu kegemaran yang mengingatkan akan masa kemudian yang penuh dongeng bagi kita berdua...
Suatu hari, ketika rumah yang dulu isinya tangisan, ompolan, dan mainan bawah umur kita. Menjadi sepi dan senyap alasannya yaitu mereka sudah beranjak dewasa. Mereka pergi mengejar cita dan cinta. Kuliah. Bekerja. Menikah.

Dan tinggallah kita dalam rasa sepi kembali berdua.
Mengunjungi mereka dan kunjungan dari mereka yaitu hadiah terbesar bagi kita. Kita mulai saling memperhatikan (lagi). Setelah sekian usang perhatian itu terpecah kepada buah kasih kita...





Sayang.....❤

Suatu ketika, ketika rambut kita sama-sama memutih. Ketika eros (cinta yang dilandasi hawa nafsu) sudah jadi philia (cinta penuh persahabatan). Ketika kita tak lagi mampu marah-marah alasannya yaitu bunyi sudah tak senyaring dulu.
Meski masih saja kita berdebat mengenai soal-soal tak penting. Saling kesal, namun pernah juga berakhir dengan tertawa bersama...
Biarlah kita tetap ingat cinta yang membawa kita hingga hari ini...
Merenda kasih yang sarat konsekuensi penerimaan tanpa syarat hingga simpulan nanti...Biarlah kita ingat, cinta ini bukan tiba dengan sendirinya.
Melainkan beliau memang dibina, dipertahankan, didoakan, dan dijalankan....

Suatu ketika, ketika kita sama-sama tua....
Dengan kondisi badan yang tak lagi prima...
mungkin pikun-mungkin tangan gemetar- mungkin sakit-sakitan.
Biarlah kita tetap miliki cinta yang tak lekang dimakan usia.....

I love You sayangku...bawakan saya seikat kembang yang dulu sering kamu berikan padaku...




Love
Emma Handoko

Berbagai Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel